Penyakit kardiovaskular di usia muda dapat dipicu oleh kebiasaan tidak sehat yang sering dilakukan. Beberapa di antaranya kurang tidur, merokok, hingga jarang berolahraga.
Penyakit kardiovaskular adalah gangguan yang terjadi pada organ jantung dan pembuluh darah. Kondisi ini bukan hanya terjadi pada orang tua, tapi juga anak muda dengan kebiasaan buruk. Salah satu penyebabnya, yakni kegemukan atau obesitas yang berdampak pada diabetes. Dampaknya, terjadi penumpukan gula (glukosa) dalam darah yang berisiko merusak saraf dan pembuluh darah yang mengendalikan otot jantung.
Ada beberapa kebiasaan tidak sehat yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular di usia muda, antara lain:
1. Kurang tidur
Sering begadang berdampak pada kurangnya waktu tidur. Kebiasaan ini membuat seseorang rentan terhadap penyakit jantung akibat terganggunya proses metabolisme tubuh. Selain itu, kurang tidur juga memicu peningkatan tekanan darah yang signifikan. Dampaknya, kinerja organ jantung menjadi terganggu.
2. Merokok
Berbagai zat beracun yang terkandung di dalam asap rokok masuk masuk ke dalam tubuh dan mengendap di dalam pembuluh darah. Dampaknya, ukuran pembuluh darah jadi menyempit dan menyebabkan penyakit kardiovaskular.
3. Pola makan tidak sehat
Pola makan tidak sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan natrium (garam) menjadi pemicu kolesterol tinggi dan hipertensi. Nah, kedua penyakit ini dapat membahayakan organ jantung. Untuk menurunkan risikonya, disarankan untuk membatasi makanan tinggi lemak trans, lemak jenuh, dan gula.
Selain itu, makan secara berlebihan juga bisa menyebabkan obesitas. Obesitas atau kegemukan menyebabkan terganggunya kadar kalsium dalam pembuluh darah. Pemicunya yakni tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik.
Kondisi tersebut menimbulkan penyempitan dan kerusakan pada arteri koroner yang menyebabkan aliran darah melalui otot jantung jadi terganggu. Dampaknya, otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk beraktivitas.
4. Jarang berolahraga
Jarang berolahraga atau tidak aktif secara fisik memicu penumpukan lemak di pembuluh darah arteri. Seiring waktu, kebiasaan tersebut membuat pembuluh darah arteri jantung tersumbat oleh lemak atau plak yang menjadi pemicu penyakit kardiovaskular.